Jumat, 22 Juni 2012

Novel Sempurna - Nonier


SEMPURNA
Penulis : Nonier
Penerbit : GagasMedia
Cetakan pertama : 2012
vi + 326 Halaman

Gw selalu penasaran sama novel yang judulnya lagi" gak bisa buat gw ngebaca jalan ceritanya. Jatuh pada Novel sempurna ini , dari Nonier. Sebelumnya gw juga punya novel karya Nonier yaitu Dia.

Sebenernya cerita intinya sederhana, tapi penulisnya bisa ngemas sampe" duga'an guda'an gw sama jalan ceritanya sering banget salah. inti ceritanya sih ada cowok dengan nama Awang Wicaksono yang masih sakit hati dengan masa lalu nya yaitu Nanda . Jadi Nanda ini adalah mantannya yang ninggalin awang karena dipaksa menikah dengan orang tuannya, padahal saat itu awang udah berfikiran untuk kawin lari aja sama nanda, tapi nanda malah menolaknya. dan ada cewek dengan nama Kejora Lir Kinanti yang mempunyai hubungan tanpa status dengan orang yang bernama Dimas. Kejora dan Awang bertemu karena terlibat oleh masalah watik ( pembantu kejora ). Watik akan dijadikan istri kedua dari suami tetangga neneknya awang. Tapi ada aja yang buat mereka jadi harus sering bersama. Mereka gak nyadar kalau udah ada chemistry antara mereka berdua. Awang yang merasakan nya duluan, dia nembak kejora, tapi kejora terus mempertahankan hubungannya sama Dimas. Sampe awang merasa sangat cemburu karena Dimas datang dari spanyol untuk menemui kejora dan mereka terlihat sangat mesra, sedangkan niat kejora sudah berubah. Dia menggunakan Dimas untuk memanas - manasi Awang, tanpa Kejora sadar akan sikapnya. Akhirnya Awang memilih untuk mundur karena sudah beberapa kali ia tanya tentang perasaan kejora kepadanya dan jawabannya sama, Kejora tidak pernah mencintai Awang. Akhirnya Kejora mulai sadar akan perasaannya, ia mendapatkan Dimas yang ingin mengajaknya ke hubungan yang resmi, tapi terlambat. Kejora sudah merasa bahwa ia mencintai Awang. 

Kira" begitu lah jalan ceritanya. Kalau mau lebih lengkap ya beli aja..!! hahaha,.. ^^

Ada beberapa kalimatnya nih yang gw kutip :

1. Seharusnya, Kejora bersyukur hubungannya dengan Dimas selama ini stabil, tidak banysk gejolak, lancar" saja. Datar. Terlalu datar. Sampai tidak jelas apakah masih ada rasa diantara mereka.

2. Isak tangis Nanda tertahan. Secerah harapan yang dimilikinya tadi pagi seolah terbang bersama angin. Awang sudah benar" meninggalkannya. Lihatlah, laki" pergi tanpa menoleh ke belakang.

3. "Apa kamu mau kalau sekarang aku memintamu jadi pacarku?" tanya awang spotan dan nekat. Jahat. Apa Awnag tidak tahu efek perkataannya padanya? Bertahun - tahun dia menunggu Dimas mengucapkannya, mengantisipasi ledakan perasaan yang akan dialami, dan sekarang Awang mencuri momen itu.

4. Mungkin kejora terlalu naif. Terbuai oleh momen" indah dan fantasi bersama Awang. Sesuatu yang tidak didapatkannya dari Dimas. Tantangan Adrenalin dan gesejan emosi yang membuat hatinya menyala warna - warni.

5. Aku belum jatuh cinta padanya. Kejora berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Dia masih punya kesempatan untuk mengembalikan kesadarannya.

6. Tidak peduli hatinys pontang - panting tercemar romantisme singkat, tidak penting perasaannya bergolak menahan kebahagiaan sesaat. Dia tidak boleh kehilangan kewarasan.

7. Menurutnya mereka tidak perlu mendefinisikan terlalu spesifik. Gebetan, pacar, tunangan, hanyalah penyebutan belaka. Yang terpenting adalah seserius apa mereka menjajaki satu sama lain dan pastinya saling setia.

8. "Tiga tahun aku mencari jawaban atas apa yang sebenarnya kuinginkan. Mengharapmu kembali atau mencari penggantimu, merindukanmu atau melupakanmu, mengejarmu atau melepaskanmu. Aku seperti berjalan dalam lingkaran, tidak menemukan ujung atau pangkal. Bukan hidup seperti itu yang ingin kujalani. Sia - sia."

9. Awang kadang suka melakukan sesuatu yang membuat Kejora salah tingkah. Mungkin menyapa duluan, mengembalikan barang, memperbaiki kalau laptopnya ada trouble, bertemu pandang tak sengaja, bukanlah hal yang sengaja dilakukan untuk menarik perhatiannya. Tapi karena yang melakukan itu Awang, rasanya jadi mendebarkan.

10. Terlalu banyak kata happy yang diucapkan, hingga maknanya hilang.


Kira" begitulah ulasan tentang Novel Sempurnya ini. Trimakasih :)


Minggu, 17 Juni 2012

Budaya yang Menghilang


Nama : Arum Kusuma Wardani
Kelas : 1IA12

Kebudayaan adalah icon, atau ciri khas dari suatu bangsa (Jati diri suatu bangsa). Budaya mempunyai nilai yang sangat penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan perilaku dari bangsa tersebut. Setiap suku atau bangsa di dunia mempunyai batas – batasan atau perilaku yang diakuinya terpuji, mulai dari bahasa, cara berpakaian, cara berbicara, cara berfikir, dan perilaku lainnya. Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang apa saja kebudayaan yang kian kemari kian menghilang.

      1.       Cium Tangan kepada Orang Tua
Hal yang dianggap kecil atau sepele, yang di abaikan oleh anak – anak jaman sekarang. Perilaku ini adalah sebagai cara untuk menanamkan rasa cinta kasih orang tua kepada kita, Cium tangan juga sebagai tanda hormat dan terima kasih kita kepada orang tua. Setiap kita mencium tangan orang tua , maka dengan begitu restu di setiap langkah dari orang tua juga mewarnai hari kita. Apakah perilaku ini patut di dibiarkan hilang?

      2.       Penggunaan tangan kanan
Budaya di Indonesia sejak dulu adalah terbiasa berjabat tangan , memberikan barang, atau makan menggunakan tangan kanan. Sejak kecil anak – anak di Indonesia di didik dan di ajari bahwa tangan kanan adalah tangan yang lebih sopan dari dapa tangan kiri, Tapi sekarang sekarang ini, anak muda lebih tidak memikirkan dengan apa mereka memberikan barang dan dengan siapa mereka memberikan barang itu, dengan sengaja atau tidak sengaja menggunakan tangan kiri, untuk memberika barang kepada orang lain. Kecuali bagi orang yang kidal.

      3.       Senyum dan Sapaan
Dulu citra bangsa negara Indonesia identik dengan ramah tamah dan murah senyum, dengan beramah tamah maka akan menambah keakraban dengan individu individu yang berada di sekitar kita. Murah senyum juga dapat menguntungkan bagi diri kita sendiri, menghilangkan setres dan senyum adalah ibadah.

      4.       Musyawarah
Budaya yang satu ini sudah jarang kita temui khususnya di kota – kota besar , misalnya Jakarta. Sebagian besar penduduk di kota besar menomor satukan ego nya masing – masing, guna memarekan hal – hal yang tidak begitu penting, ingin menjadi pemimpin dari suatu kelompok atau bahkan main hakim sendiri. Mereka saling menjatuhkan satu sama lain, tidak mau kalah dalam soal pendapat dan hal – hal lainnya. Berbeda sekali di daerah pedesaan yang masih menggunakan budaya Musyawarah ini, mereka hidup lebih tentram , lebih nyaman dan saling percaya , tidak ada yang saling menyikut atau menjatuhkan individu yang lainnya. Semua perbedaan di selesaikan dengan cara Musyawarah yang mufakat.

      5.       Gotong Royong
Di perumahan – perumahan, gotong royong sudah sangat hilang, mereka berfikir dengan membayar seseorang maka permasalah lingkungan disekitarnya dapat terselesaikan tanpa waktu yang terbuang sia – sia. Sebenarnya jalan pikir itu adalah jalan pikiran orang budaya barat, yang serba individual. Mereka merasa bisa menanganinya sendiri tanpa harus mengerjakan bersama – sama dengan tetangga tetangga atau dengan penduduk sekitarnya. Mereka juga acuh terhadap keadaan di sekelilingnya, tidak mau tahu dengan permasalahan atau kesulitan yang di hadapi oleh orang – orang di sekitarnya. Oleh karena itu tanamkan lah pada diri kita untuk peduli dengan ikhlas kepada orang – orang di sekeliling kita.

Itu lah beberapa budaya yang mulai hilang karna adanya globalisasi atau pengaruh – pengaruh yang kurang baik. Budaya – budaya ini mencerminkan jati diri Indonesia sebagai negara yang baik, maka Lestarikanlah Budaya ini.

http://www.gunadarma.ac.id

Referensi :
http://www.beritaunik.net/entertainment/5-kebudayaan-indonesia-yang-mulai-hilang.html