Kebudayaan
merupakan sikap sikap yang diterima oleh masyarakat sekitar. Jika menjadi suatu
kebudayaan maka, sudah pasti kebudayaan itu sesuai dengan motto atau jalan
pikiran dari masyarakat yang menganut kebudayaan tersebut. Untuk pembahasan
kali ini saya akan meneropong kepada sikap yang sangat terlihat dan sering
terlihat di sekeliling kita, yaitu kebudayaan merokok.
Saya
adalah mahasiswa yang terlahir dari keluarga yang tidak mengkonsumsi rokok,
oleh karna itu saya tidak terbiasa dengan menghirup asap rokok. Entah mengapa
budaya merokok ini sudah merajalela di berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
Laki – laki maupun perempuan, dari Orang kaya sampai orang miskin, dari Tua
sampai yang muda. Yang saya yakini, mereka yang merokok, berarti budaya merokok
itu cocok dengan jalan pikirannya. Banyak alasan mengapa orang tersebut
merokok, yang saya temui orang yang merokok disebabkan oleh depresi, mereka
berfikir bahwa dengan merokok mereka merasa tenang, padahal nantinya mereka
akan mengalami ketagihan akan rokok tersebut, lalu kebudayaan merokok sangat
erat dengan ‘Gaya’, mereka menganggap dengan merokok mereka akan lebih mudah
untuk bergaul, terlihat gaya dan tidak cupu. Padahal tidak ada hubungannya
gaul, atau gaya dengan merokok. Bahkan itu sangat tidak sehat untuk organ organ
yang ada di tubuhnya. Bahkan dengan merokok, orang – orang akan lebih
mementingkan untuk membeli rokok dari pada membeli makan untuk keluarganya yang
sekiranya tidak bisa makan. Mereka lebih memilih untuk menjalani kebudayaan hambur
dan boros membeli barang yang begitu saja hilang tanpa ada kegunaan yang
bersifat primer. Dengan sikap yang boros mereka akan terdidik dengan kebudayaan
konsumtif, tanpa peduli dengan penderitaan sekitarnya. Dimulai dari kebudayaan
yang kurang baik maka akan menghasilkan individu yang tidak baik di kedepannya.
Kehilangan
sikap mencintai ilmu budaya dasar, adalah penyebab utama dari kebudayaan buruk
ini. Jalan pikiran mereka mulai melenceng seiring terlupakannya sikap – sikap asli
orang timur dan mulai tergeser dengan jalan pikiran dan sikap – sikap orang
barat. Kita harus merasa tidak suka, menolak keras dan tidak sefikiran dengan
kebudayaan – kebudayaan luar yang sekiranya memang tidak baik untuk
dikembangkan di era ini.
Tidak seluruh sikap – sikap dan jalan pikiran
orang barat itu melenceng dan tidak baik untuk diikuti. Pemikiran kritis serta
pemikiran yang jauh lebih ke depan, sangat baik untuk dicontoh.
0 komentar:
Posting Komentar