Nama : Arum Kusuma
wardani
NPM : 51411207
Kelas : 1IA12
Sikap
dan perilaku masyarakat Indonesia yang sejak dulu sudah menjadi sebuah
kebudayaan, salah satunya adalah sikap yang ramah tamah dan rukun dalam hidup
sesama beragamanya. Pasti kita bangga sebagai bagian dari Bangsa Indonesia
merasa bangga dengan budaya yang sudah men-Cap negeri kita ini, bahkan dulu
negeri kita ini sempat menduduki peringkat pertama dalam poling seven Country
dalam bidang ramah tamah., dan juga masyarakat Indonesia di era milenium ini
sudah di turunkan sebuah budaya atau tradisi bergotong royong, norma sopan
santun dan Tata karma, Budaya ini membuat kita saling bersilahturahmi terhadap
tetangga, peduli akan kesusahan satu sama lain dan bersikap menghormati orang
yang berada disekitar kita, baik yang lebih tua maupun yang lebih muda .Tapi
sekarang, semuanya seperti berputar nyaris 180 derajat. Benar – benar
Globalisai merubah seluruh sudut pandang orang – orang di Indonesia. Budaya di
Indonesia masuk dan keluar sesuai dengan sikap sikap di Indonesia yang berubah
– ubah, sampai Cap ramah tamah dan rukun dalam hidup sesama beragama menjadi
hilang atau luntur, hanya segelintir orang yang masih menerima dan meneruskan
budaya itu. Sekarang jika kita berada di lingkungan yang asing ( kota – kota
besar ), misalkan saja kita mencari sebuah alamat di tempat yang tidak kita
kenal (mislanya Jakarta), dan kita ingin bertanya kepada orang lain tentang
alamat yang ingin kita tuju, ternyata yang kita jumpai tak selalu hal yang
sesuai dengan keinginan kita, Bahkan tak jarang yang kita temui adalah orang –
orang yang kita tidak kenal yang dengan sengaja memebrikan instruksi yang asal
menunjukan arah kepada kita dan pada intinya kita disesatkan . Sungguh ironis
budaya di Indonesia ini, Orang – orang yang memberikan instruksi asal itu pasti
berfikiran bahwa tidak penting untuk memberitahukan alamat itu kepada irang
lain, mereka hanya berfikir untuk diri mereka sendiri, acuh terhadap orang
lain, dan jiwa Individu yang sudah mendarah daging dan lambat laun menjadi
sebuah kebudayaan yang baru. Padahal jika mereka dapat berfikir kearah
keyakinan mereka seperti yang di-Cap kan pada bangsa kita dahulu, mereka pasti
tidak akan berfikiran terlalu individu, karna pada dasarnya Tuhan mengetahui
apa yang telah kita lakukan, sekalipun tidak ada manusia atau makhluk hidup
yang menjadi saksi akan kebaikan atau keburukan kita. Kini budaya asing yang
melupakan tradisi, adat, sampai melupakan keyakinan atau agama mereka sudah
sampai di negeri kita yang tercinta ini. Budaya – budaya buruk memang lebih
mudah untuk tersosialisai dari pada budaya yang baik, Seharusnya Sikap
perhatian kepada sesama makhluk hidup jangan sampai putus, mereka harus
berfikiran bagaimana jika mereka berada di posisi yang terpuruk dan membutuhkan
bantuan orang lain. Sikap yang menjadi kebudayaan ini, jika positif harus terus
di pupuk sampai anak cucu, sehingga tidak kehilangan identitas dari bangsa
sendiri, jika sekiranya berlawanan dengan norma – norma, adat dan pikiran kita
langsung saja ditolak dan tidak mencoba, karna akan berdampak yang
berkepanjangan seperti hilangnya cap ramah tamah di Indonesia ini.
0 komentar:
Posting Komentar