Selasa, 01 Mei 2012

Budaya Ramah Tamah yang Memudar


Nama : Arum Kusuma wardani
NPM : 51411207
Kelas : 1IA12
Sikap dan perilaku masyarakat Indonesia yang sejak dulu sudah menjadi sebuah kebudayaan, salah satunya adalah sikap yang ramah tamah dan rukun dalam hidup sesama beragamanya. Pasti kita bangga sebagai bagian dari Bangsa Indonesia merasa bangga dengan budaya yang sudah men-Cap negeri kita ini, bahkan dulu negeri kita ini sempat menduduki peringkat pertama dalam poling seven Country dalam bidang ramah tamah., dan juga masyarakat Indonesia di era milenium ini sudah di turunkan sebuah budaya atau tradisi bergotong royong, norma sopan santun dan Tata karma, Budaya ini membuat kita saling bersilahturahmi terhadap tetangga, peduli akan kesusahan satu sama lain dan bersikap menghormati orang yang berada disekitar kita, baik yang lebih tua maupun yang lebih muda .Tapi sekarang, semuanya seperti berputar nyaris 180 derajat. Benar – benar Globalisai merubah seluruh sudut pandang orang – orang di Indonesia. Budaya di Indonesia masuk dan keluar sesuai dengan sikap sikap di Indonesia yang berubah – ubah, sampai Cap ramah tamah dan rukun dalam hidup sesama beragama menjadi hilang atau luntur, hanya segelintir orang yang masih menerima dan meneruskan budaya itu. Sekarang jika kita berada di lingkungan yang asing ( kota – kota besar ), misalkan saja kita mencari sebuah alamat di tempat yang tidak kita kenal (mislanya Jakarta), dan kita ingin bertanya kepada orang lain tentang alamat yang ingin kita tuju, ternyata yang kita jumpai tak selalu hal yang sesuai dengan keinginan kita, Bahkan tak jarang yang kita temui adalah orang – orang yang kita tidak kenal yang dengan sengaja memebrikan instruksi yang asal menunjukan arah kepada kita dan pada intinya kita disesatkan . Sungguh ironis budaya di Indonesia ini, Orang – orang yang memberikan instruksi asal itu pasti berfikiran bahwa tidak penting untuk memberitahukan alamat itu kepada irang lain, mereka hanya berfikir untuk diri mereka sendiri, acuh terhadap orang lain, dan jiwa Individu yang sudah mendarah daging dan lambat laun menjadi sebuah kebudayaan yang baru. Padahal jika mereka dapat berfikir kearah keyakinan mereka seperti yang di-Cap kan pada bangsa kita dahulu, mereka pasti tidak akan berfikiran terlalu individu, karna pada dasarnya Tuhan mengetahui apa yang telah kita lakukan, sekalipun tidak ada manusia atau makhluk hidup yang menjadi saksi akan kebaikan atau keburukan kita. Kini budaya asing yang melupakan tradisi, adat, sampai melupakan keyakinan atau agama mereka sudah sampai di negeri kita yang tercinta ini. Budaya – budaya buruk memang lebih mudah untuk tersosialisai dari pada budaya yang baik, Seharusnya Sikap perhatian kepada sesama makhluk hidup jangan sampai putus, mereka harus berfikiran bagaimana jika mereka berada di posisi yang terpuruk dan membutuhkan bantuan orang lain. Sikap yang menjadi kebudayaan ini, jika positif harus terus di pupuk sampai anak cucu, sehingga tidak kehilangan identitas dari bangsa sendiri, jika sekiranya berlawanan dengan norma – norma, adat dan pikiran kita langsung saja ditolak dan tidak mencoba, karna akan berdampak yang berkepanjangan seperti hilangnya cap ramah tamah di Indonesia ini.

0 komentar:

Posting Komentar