Jumat, 04 Mei 2012

Budaya sebagai Jati Diri Bangsa yang Terlupakan


Nama : Arum Kusuma Wardani
NPM : 51411207
Kelas : 1 IA 12

Budaya merupakan pola kehidupan yang dimiliki oleh kelompok atau gruo yang memiliki peranan penting sebagai jati diri kelompok tersebut yang menjadi factor pembeda dengan budaya yang lain. Dewasa ini, budaya yang dimiliki Indonesia telah semakin di tinggakan oleh masyarakat luas, hanya sebagian kecil orang yang memiliki kepedulian akan budaya saja yang hingga kini tetap melestarikannya. Generasi muda sekarang yang seharusnya jadi generasi penerus bangsa yang tetap melestarikan budaya – budaya yang ada di Indonesia malah jadi melupakan budaya yang mereka anggap sudah kuno dan bukannya zamannya lagi. Kemudian, yang lebih parahnya lagi generasi muda ini lebih memilih dan menyukai budaya bangsa lain dan terlihat ingin melestarikannya di bandingkan dengan budaya sendiri.
Padahal, banyak sekali kebudayaan yang sangat unik dan menarik dari Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan banyak provinsi dari Sabang hingga Merauke, negara tercinta Indonesia patut bangga dengan keanekaragaman seni dan budaya yang tersebar di setiap daerah dan provinsi. Tapi anehnya, sebagai anak bangsa kadang kita ingin mengetahui dan kadang melupakan kebudayaan sendiri, sementara orang luar negeri malah tertarik dengan kebudayaan Indonesia yang unik, menarik, dan khas. Bahkan sebagian budaya Negara tercinta kita di klaim oleh negara lain, mulai dari Reog Ponorogo, Batik, Makanan Rendang, hingga lagu Rasa Sayange. Sebenarnya jika kita lebih bisa mencintai dan mengenal Indonesia lebih dekat lagi maka tidak akan terjadi hal seperti ini dan Indonesia adalah negara yang kaya akan buaya dan keanekaragaman flora dan fauna serta hasil tambang dan hasil alam yang berlimpah.
Harusnya generasi muda yang meneruskan budaya yang sudah mulai terlupakan Namun para pemuda cenderung mencintai budaya negeri lain yang tak selalu membawa dampak positif bagi kita. Free Sex, dugem, merupakan kegiatan – kegiatan yang paling di senangi pemuda kita saat ini, padahal di sekeliling kegiatan itu, ada lembah = lembah hitam yang bisa saja pemuda – pemuda terjerumus.
Sayangnya ketika ada segelintir pemuda yang mencoba mempelajari budaya kita sendiri, teman temannya malah menjerumuskan mereka pada hal yang buruk. Banyak alasan untuk membuat mereka berhenti mencintai negara kita sendiri. Sebenarnya masih banyak budaya di Indonesia dan sebagai warga negara Indonesia kita harus menjaga kebudayaan Indonesia. Namun saat ini mereka tidak sadar apa yang mereka perebutkan, kita ini sebenarnya masih punya itu semua, hanya saja tidak dimanfaatkan dengan baik, dan ketika dimanfaatkan dengan baik oleh orang lain kita tidak terima.
Mungkin jika di ibaratkan kita tak ubahnya anak kecil dengan banyak mainan, kita tak sadar betapa banyak mainan kita sehingga terlupakan dan ketika salah satu mainan kita diambil anak lain, kita marah – marah memperebutkan mainan itu walaupun nantinya mainan itu tak dimainkan lagi,
Lagi – lagi ini semua erat kaitannya dengan jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat. Semakin berkembangnya zaman yang diiringi dengan teknologi yang juga semakin canggih, masyarakat harus memiliki jiwa dan rasa nasionalime yang tinggi yang tertanam di dalam diri mereka. Rasa nasionalisme inilah yang nantinya menjadi benteng dan penyaring di dalam kehidupan yang mereka jalani agar mereka dapat mencegah masuknya ancaman dan gangguan yang dapat merusak budaya yang telah dimiliki sejak lama dan dengan rasa yang kuat ini pula masyarakat dapat terus melanjutkan pelestarian budaya – budaya yang ada sehingga budaya Indonesia dapat tetap di teruskan ke generasi berikutnya.
Oleh karena itu, cintailah negeri kita dan bangkitanlah rasa jiwa nasionalisme yang tinggi di dalam diri kita, kelak Indonesia akan berubah menuju Negara yang lebih baik, lebih maju jika kita semua warga Negara Indonesia mencintai Negara Indonesia tercinta kita ini, dapat menghargai budaya – budaya dan melestarikanya serta bisa memanfaatkannya dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh bangsa ini membuat Indonesia bersinar.

Referensi
1.      wordpress.com.(2007). nasib-budaya-yang-terlupakan.[online] 
Available from : http://r12k.wordpress.com/2007/12/10/nasib-budaya-yang-terlupakan/.[Accesead at : 3 May 2012]

2.      fahmi-moechtar.blogspot.com.(2011).Hentikan Klaim.[online]
Available from :
http://fahmi-moechtar.blogspot.com/.[Accesead at : 3 May 2012]

3.      naufalfakhriadi.blogspot.com.(2011). kemanakah-rasa-nasionalisme-remaja-di.[online] Available from :http://naufalfakhriadi.blogspot.com/2011/11/kemanakah-rasa-nasionalisme-remaja-di.html. [Accesead at : 3 May 2012]

5 komentar:

  1. bagusss ih sistaaaa blognyaaaa sayaa sukaa heee

    BalasHapus
  2. makasih ya,tulisannya bagus,aku izin ngambil sumber ini untuk ujian praktekku ya :)

    BalasHapus
  3. iya, sayang banget kalo budaya asli Nusantara itu sampai dilupakan. Yang diinget cuma namanya aja tapi makna dibaliknya ga tau. Padahalkan Nusantara itu negeri yang besar ya di masa lalu.. Ijiin dijadiin referensi ya

    sayanusantara.blogspot.co.id

    BalasHapus
  4. iya, sayang banget kalo budaya asli Nusantara itu sampai dilupakan. Yang diinget cuma namanya aja tapi makna dibaliknya ga tau. Padahalkan Nusantara itu negeri yang besar ya di masa lalu.. Ijiin dijadiin referensi ya

    sayanusantara.blogspot.co.id

    BalasHapus
  5. iya, sayang banget kalo budaya asli Nusantara itu sampai dilupakan. Yang diinget cuma namanya aja tapi makna dibaliknya ga tau. Padahalkan Nusantara itu negeri yang besar ya di masa lalu.. Ijiin dijadiin referensi ya

    sayanusantara.blogspot.co.id

    BalasHapus